Ciri khusus batubara dibandingkan dengan bijih adalah :
- Kualitas bijih dinyatakan dengan kadar logam
- Kualitas batubara dinyatakan dalam parameter-parameter kualitas batubara.
Sifat kimia batubara dinyatakan dalam :
- analisa proksimat
- analisa ultimat
- nilai kalor
- analisa komposisi abu
- titik leleh abu
Sifat fisik batubara :
- H G I
- Nilai muai bebas ( Free Sweelling Index)
- Gray King Index
- Dilatometri
• Kadar air
– Air bebas : air yang terikat secara mekanik pd permukaan batubara, dlm retakan dan mempunyai tekanan uap normal.
Kadar air ini dipengaruhi oleh kondisi pengeringan dan pembasahan selama penambangan, transportasi dan penyimpanan.
- Air bawaan : air yang terikat secara fisik dalam batubara pd struktur pori-pori sebelah dalam. Kadar air ini akan bertambah besar dengan semakin turunnya peringkat batubara.
Contoh : Antrasit : k.a. 1-2 %
lignit k.a. 45 %
• Abu (ash)
sebagai sisa pembakaran batubara. Pada saat batubara belum dibakar, abu dalam bentuk mineral matter (mineral pengotor)
• Ada 2 macam mineral matter :
- Inherent Mineral Matter adalah pengotor yang masuk kedalam batubara pada saat proses pembentukan batubara.Inherent Mineral matter ini tidak dapat dihilangkan dengan pencucian batubara.
- Extraneous Mineral Matter, berasal dari lapisan penutup, lapisan dasar ataupun lapisan sisipan yang ikut terambil pada saat penambangan. Mineral matter ini dapat dihilangkan dengan cara pencucian
• Zat terbang (Volatile matter)
merupakan gas-gas yang mudah terbakar seperti H2 , CO, CH4 dan gas CO2 . Zat terbang mempunyai hubungan yang erat dengan peringkat batubara, yaitu makin kecil prosentase zat terbang, makin tinggi peringkat batubara.
Zat terbang tinggi (> 24 %) batubara akan mudah terbakar.
• Karbon tertambat (Fixed carbon)
• Adalah karbon yg terdapat dalam batubara yg berupa zat padat
• Fc = 100 – (A + VM + IM )
– VM : zat terbang
– A : kadar abu
– IM : kadar air bawaan
• Semakin tinggi FC , maka peringkat batubara semakin tinggi
• Perbandingan antara karbon tertambat dengan zat terbang disebut Fuel ratio. Harga nisbah ini juga menentukan peringkat batubara.
• Nilai kalor
• Nilai kalor batubara merupakan jumlah panas dari unsur yang teroksidasi seperti karbon, hidrogen dan sulfur dikurangi panas penguraian dari mmineral pengotor.
• Nilai kalor batubara dapat dibedakan menjadi dua :
– Gross calorivic value
– Net calorivic value : nilai kalor yang benar-benar dapat dimanfaatlan dalam pembakaran
• H G I ( Hardgrove Grindability Index)
Suatu indeks yang menyatakan mudah atau sukarnya batubara untuk digerus hingga mendapatkan ukuran – 200 mesh.
Semakin tinggi angka H G I maka batubara semakin mudah digerus menjadi ukuran – 200 mesh.
• FSI (Free Swelling Index / indeks muai bebas) :
suatu indeks yang menyatakan besarnya pemuaian batubara bila dipanaskan. Nilainya antara 0-9
• Bentuk Sulfur : dalam batubara ada 3 bentuk
- Organik sulfur
– Piritic sulfur
– Sulfat
• Gray King Coke Type : adalah cara untuk menentukan tipe kokas dari batubara yang dilakukan proses karbonisasi.
• Dilatometri : adalah nilai yang menunjukkan terjadinya dilatasi (pengembangan) dan kontraksi (pengkerutan) dari batubara apabila dipanaskan pada kondisi tertentu.
• Dalam proses pemanasan batubara akan mengalami :
- penguapan
- pelunakan
- dilatasi
- kontraksi kemudian pemadatan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar