Featured Posts

Bismillahirohmanirrohim

Rabu, 05 Oktober 2011

Rangkuman Materi Perpetaan


Pengertian Peta  : Gambaran keadaan permukaan bumi pada bidang kertas/horisontal dengan skala tertentu, meliputi unsur alamiah (sungai, lembah dan gunung, dll) dan unsur buatan manusia (gedung, jalan, saluran, batas pemilikan lahan tambang, dll) dengan konfigurasi tertentu sesuai dengan bentuk permukaan tanahnya.

Peta Topografi : Menyajikan informasi umum tentang keadaan permukaan bumi dalam wilayah yang luas, misalnya Kabupaten, Propinsi dan Negara. Peta Topografi dikenal sebagai Peta Dasar, digunakan sebagai sarana perencanaan umum suatu pekerjaan pengembangan wilayah, untuk melakukan Survei Tinjau dan Eksplorasi bahan galian. Umumnya dibuat dengan skala 1 : 10.000 sampai 1 : 100.000.

Unsur – Unsur Pokok Peta
     a. Arah : arah utara sebenarnya ;  azimuth danmagnetis(kutub)
     b. Sudut : sudut dalam, sudut luar
     c. Jarak : jarak miring, jarak datar, jarak sebenarnya
     d. Ketinggian : ketinggian titik di atas permukaan air laut

Titik Kerangka Dasar Peta : Sejumlah titik yang dibuat dan dipasang dilapangan (dengan tanda pengenal patok kayu, beton) yang berfungsi sebagai titik pengikat pengukuran titik – titik lainnya.

Titik Detil : Titik-titik yang ada di lapangan yang merupakan relif ataupun lekukan, seperti : pojok bangunan, tikungan jalan, batas tanah, lembah ataupun dasar sungai.

Pengukuran titik-titik kerangka peta disebut sebagai Pengukuran Titik Kontrol, sedangkan pengukuran titik detil disebut Pengukuran Situasi.

Penentuan Titik Kerangka Dasar :
a. Luas daerah yang dipetakan
b. Bentuk daerah yang dipetakan
c. Kondisi daerah yang dipetakan (tertutup/terbuka/relief) 

Mengingat fungsi dari Titik Kerangka Dasar, maka pemasangannya : Ditempatkan menyebar merata di seluruh daerah yang dipetakan dg kerapatan tertentu, Terbuat dari bahan yang tahan lama (beton, kayu), Pemasangannya cukup kuat dilokasi yang stabil & aman, Diberi kode tertentu supaya mudah dikenal.


Jarak miring : d = 100 ( ba – bb ) Cos θ
Jarak datar : Dt = 100 ( ba – bb )Cos2 θ
Beda tinggi : Δh = Dt Tan θ + ( Ti – bt )
Tinggi titik B : tinggi titik A + Δh
-          Δh Lebih rendah benda
 +      Δh lebih tinggi benda
Sudut kurang dr 180 =
θ : 90 - pembacaan vertikal
sudut lebih dari 180
            θ: pembacaan vertikal-270

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate