Pembahasan
Mineral zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang mengandung Na-feldspar (pada batuan beku asam dan batuan metamorf). Jenis cebakannya dapat berupa endapan primer atau endapan sekunder.
Sifat kimia
Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zircon / zirkonium silika (ZrO2.SiO2) dan baddeleyit / zirkonium oksida (ZrO2). Kedua mineral ini dapat dijumpai dalam bentuk senyawa dengan hafnium. Pada umumnya zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur lainnya.
Ciri-ciri umum dan sifat fisika dari zircon
- warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap disebabkan karena mengandung unsur-unsur besi, kalsium sodium, dll
- system kristalnya monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal
- kilapnya lilin sampai logam; belahannya sempurna sampai tidak beraturan
- kekerasannya 6,5 sampai 7,5
- berat jenisnya 4,6 sampai 5,8
- indeks refraksinya 1,92 sampai 2,19
- hilang pijar 0,1%, dan titik lebur pada 2.500 C.
Penggunaan dan nilai ekomisnya
Kegunaann zirkon adalah untuk bahan baku elektronik (yaitu sebagai campuran pembuatan bahah-bahan untuk elektronik), keramik (yaitu sebagai bahan pelapis luarnya agar terlihat mengkilap dank eras), dan sebagainya.
Penyebaran mineral zirkon
Potensi mineral zirkon menyebar di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Kalimantan bagian barat. Potensi ini mengikuti penyebaran kasiterit, yang dikenal dengan nama tin belt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar